keluar sebentar lagi!

Jumat, 16 Desember 2011

1 tahun,,2 tahun,,sekarang udah satu semester di kelas 3..
wuuiihhh,,sebentar lagi bo! gue bakalan keluar dari ranah indah nyiur melambai ini! banyak banget pelajaran hidup yang gue dapet disini..
baik sengaja ataupun ga sengaja,, guru2,temen2, semuanya berati banget buat gue!
bapak pengasuh bilang, 2 pertemanan yang ga mungkin akan di lupakan, pertemanan di pesantren n pertemanan saat naek haji,,
dan bentar lagi gue keluar! yaahhh,,gue bakalan kangen kalian semua,, :)

sendiri_edcoustik

Jumat, 04 Februari 2011

sendiri menyepi
terbenam dalam renungan
ada apa aku, seakan ku jauh dari ketenangan..
perlahan ku cari, mengapa diriku hampa..
mungkin aku salah, mungkin ku tersesat, mungkin dan mungkin lagi..
Ooh Tuhan aku merasa, sendiri menyepi..
ingin ku menangis menyesali diri, mengapa terjadi..
sampai kapan ku begini? resah tak bertepi.
kembalikan aku pada cahayamu 
yang sempat menyala, benderang di hidupku..

dream

Selasa, 28 Desember 2010

Di balik semak belukar,,
 aku melihat kesaksian 2 orang insan
di bawah terangnya sinar rembulan
dan bertaburnya bintang diangkasa,,
begitu indahnya terhanyut dalam simponi..

kesaksian suci dalam sebuah janji..
untuk tetap setia berada di sisi
sampai ajalpun menanti..

cinta yang begitu kuatnya..

kapankah ku temukan segala khayalanku ini?
Kapan aku mengalaminya?
Mungkinkah aku hanya di beri satu pilihan saja?

Kelak,, saat waktunya tiba,, aku akan membuat segalanya indah,,
Aku tak akan mengecewakan lelaki yang telah..
Mencintai &menyayangiku apa adanya,,
Hari ini dan seterusnya..
Aku tak akan membuatnya menyesal tlah
Memilih dan memilikiku..

I LOVE YOU MOM

Jumat, 24 Desember 2010

Suatu sore, seorang anak menghampiri ibunya di dapur. Ia menyerahkan selembar kertas yang telah ditulisinya. Setelah sang ibu mengeringkan tangannya dengan celemek. Ia pun membaca tulisan itu dan inilah isinya:

Untuk memotong rumput Rp. 5000
Untuk membersihkan kamar tidur minggu ini Rp. 5000
Untuk pergi ke toko disuruh ibu Rp. 3000
Untuk menjaga adik waktu ibu belanja Rp. 5000
Untuk membuang sampah Rp. 1000
Untuk nilai yang bagus Rp. 3000
Untuk membersihkan dan menyapu halaman Rp. 3000
Jadi jumlah utang ibu adalah Rp. 25000

Sang ibu memandangi anaknya dengan penuh harap. Berbagai kenangan terlintas dalam benak sang ibu. Lalu ia mengambil pulpen, membalikkan kertasnya. Dan inilah yang ia tuliskan:

Untuk sembilan bulan ibu mengandung kamu, gratis
Untuk semua malam ibu menemani kamu, gratis
Untuk membawamu ke dokter dan mengobati saat kamu sakit, serta mendoakan kamu, gratis
Untuk semua saat susah dan air mata dalam mengurus kamu, gratis
Kalau dijumlahkan semua, harga cinta ibu adalah gratis
Untuk semua mainan, makanan, dan baju, gratis
Anakku… dan kalau kamu menjumlahkan semuanya,
Akan kau dapati bahwa harga cinta ibu adalah GRATIS

Seusai membaca apa yang ditulis ibunya, sang anak pun berlinang air mata dan menatap wajah ibunya, dan berkata: “Bu, aku sayang sekali sama ibu” ia kemudian mendekap ibunya. Sang ibu tersenyum sambil mencium rambut buah hatinya.”Ibupun sayang kamu nak” kata sang ibu.

Kemudian sang anak mengambil pulpen dan menulis sebuah kata dengan huruf-huruf besar sambil diperhatikan sang ibu: “LUNAS”

======
sahabat, seberapapun jasa yang tlah kita berikan kepada ibu, seberapapun uang yang kita dapatkan dan kita berikan kepada ibu, atau seberapapun liter keringat kerja yang kita kumpulkan untuk ibu, tidak akan dapat mengganti kasih sayang seorang ibu.Kasih ibu sepanjang masa. dapatkah kita menukar kasih sayang ibu itu dengan materi? menukar dengan bilangan angka?atau menukar dengan rangkaian kata terima kasih sepanjang Mataram – Roma? Tidak sahabat, sama sekali tidak bisa. Oleh karenanya sahabatqu, Berbuat baiklah kepadanya, sayangilah beliau, cintailah beliau, dan doakanlah beliau….

Sahabat, kita beruntung masih diberi kesempatan untuk mencium tangannya, mencium pipinya, memijit kakinya, membuatkan minuman untuknya dan menunjukkan sayang kita kepadanya. semoga kita dapat terus melayani beliau, di dunia ini, maupun di surga nanti. amin…

bijaksanalah menghadapi masalah

Seorang guru Sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya belakangan ini selalu tampak murung. “Kenapa kau selalu murung nak? Bukankah banyak hal yang indah didunia ini?” sang guru bertanya.
“Guru, belakanan ini hidup saya penuh masalah. Sulit bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tak ada habis-habisnya,” jawab sang murid muda.

He.he.he.he..”Sang guru terkekeh. “Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam. Bawalah kemari. Biar kuperbaiki suasana hatimu itu.” Si muridpun beranjak pelan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa gelas dan garam sebagaimana yang diminta.

“Coba ambil segenggam garam itu dan masukan ke dalam segelas air,”kata sang guru. “Setelah itu coba kamu minim airnya sedikit.” Si muridpun melakukanya. Wajahnya kini meringis karena meminum air asin.”Bagaimana rasanya?’ Tanya sang guru. “huuhh.. Asin dan perutku jadi mual,”jawab si murid dengan wajah masih meringis. Sang Guru hanya tersenyum melihat wajah muridnya yang meringis keasinan.

“Sekarang kamu ikut aku.”Sang guru pun membawanya ke danau di dekat mereka.”Ambil garam yang tersisa dan tebarkanlah ke danau.”Si murid menebarkan segenggam garam sisa tadi ke danau tanpa bicara apapun. Walaupun Rasa asin dimulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa asin dimulutnya, tapi tak dilakukanya. Tak sopan rasanya meludah di hadapan mursyid.

“Sekarang coba kamu minum air danau itu,”kata sang guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, tepat dipinggir danau. Si murid menangkupkan kedua tanganya , mengambil air danau dan meminumnya. Ketika air dingin segar mengalir di tenggorokanya, sang Guru bertanya,”Bagimana rasanya?”
“mmmh..Segaar, segar sekali,”kata simurid sambil mengelap bibirnya. Tentu saja air danau ini berasal dari sumber mata air diatas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil dibawah. “Terasakah rasa garam yang kau taburkan?” tanya sang Guru. “Tidak sama sekali guru!,”kata si murid sambil mengambil air minumnya lagi. Sang Guru hanya tersenyum dan membiarkan muridnya mengambil minum sampai puas.

“Nak,”kata sang Guru setelah muridnya selesai minum.”Segala masalah dalam hidup ini hanya seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang kau hadapi dalam hidupmu itu sduah dikadar oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap segitu-gitu aja tidak berkurang dan tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia inipun demikian. Tidak ada satupun manusia,walau dia seorang nabi yang terbebas dari penderitaan dan masalah.”

Si murid terdiam mendengarkan.”Tapi Nak, Rasa ‘asin’ dari penderitaan yang dialami itu sangat tergantung dari besarnya ‘qalbu’(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak merasa menderita, Berhentilah Menjadi ‘Gelas’. Jadikan qalbu dalam dadamu itu sebesar ‘danau’.”
terkadang masalah yang kecil menjadi besar tatkala hati kita sempit. Banyak sekali kita menyaksikan dalam perjalanan hidup kita ada orang saling bunuh hanya karena masalah yang kecil. Masalah yang kecil itu menjadi besar tatkala hatinya sempit.

oOhh god! thanks!

Kamis, 23 Desember 2010

ya allah maksih kau telah memberikan apa yang slama ini ku inginkan..
dia yang dengan tiba2 datang dan dengan tidak sengaja bisa akrab,,
aaaaaa,,,,seneng banget! makasih buat kk yang baik..

asiknya sekolah di MAND

Rabu, 17 November 2010

pertama kalinya sekolah di MAN, mungkin karna masih perlu adaptasi, jadi kerasa masih aneh ada di daerah orang...hehe tapi lama kelamaan dah mulai seneng seekolah di darus karna ternyata banyak banget kegiatan yang bisa kita ikuti.
ekskulnya juga banyak... kita jadi bisa banyak ikut organisasi...di MAN fasilitasnya cukup lengkap. terus,, banyak temen2 baru yang menurt saya orang-orangnnya unik2..haha..
apa lagi ya?? yaa...intinya seru lah sekolah di darus..